Tuesday 3 February 2009

Rumahku

Oleh: Herman Hermit

Masa depan serasa telah tiba hari kemarin.
Di sini.
Di beranda rumah.
Di atas anak bukit Bagolo.
Berhalaman luas hijau melambai kebun kelapa.
Berpagar keliling panjang pantai Karapyak-Pangandaran.
Nama-nama Tuhanku semakin indah dan nyaman di hati.
Nama-nama bojo, anak, mantu dan cucu-cucuku
menjelma sebuah kado dari Sang Maha Maestro Seni.
Nama-nama sahabat menjelma malaikat-malaikat kecil menyentuh.
Kami yang tak henti-hentinya menebar senyum dan berbagi salam.
Bersama minum teh hangat
seraya menyaksikan persahabatan abadi
antara matahari yang menua, rembulan muda,
dan buih-buih putih ombak laut yang berkejaran
bagaikan kami sedang melukis
langit jingga senja dari beranda belakang rumah.